:: Sekapur Sirih ::

Selamat datang di blogspot saya. Saya memiliki sebuah UKM yang bergerak di bidang Retail. Sejak 10 tahun yang lalu,saya telah bergerak di bidang ini. Kini dengan bantuan internet,saya ingin memudahkan Anda dalam memilih produk-produk yang toko saya sediakan. Disini kami tetap menjual produk dengan harga yang murah dan Kualitas yang terjamin.

Semoga Anda Puas...

Minggu, 25 Juli 2010

Trend Memasang Perhiasan Pada Vagina

Cerita ini agak edan tapi nyata. Sekarang cewek-cewek di Amrik (terutama dari kalangan berduit) lagi gandrung memasang perhiasan di vagina. Nama dari tren ini adalah Vajazzling. Cara ini sebenarnya lebih sebagai gaya, dimana para wanita mengganti rambut kemaluannya dengan kristal Swarovski.

Nah, kalau para wanita ingin melakukan hal yang sama datang aja ke Completely Bare Spa di New York.



sumber : www.kaskus.us

100 Ramalan Jayabaya Yang Terbukti Benar

Ramalan Jayabaya adalah ramalan dalam tradisi Jawa yang dipercaya ditulis oleh Jayabaya, raja Kerajaan Kediri. Ramalan ini dikenal pada khususnya di kalangan masyarakat Jawa.

Sebagai raja dan pujangga, Jayabaya memandang jauh ke depan dengan mata hati dan perasaan. Ia meramalkan keadaan kacau balau, yang disebutnya sebagai wolak-waliking zaman. Keadaan zaman serba jungkir balik.

Berikut daftar ramalan jayabaya yang ada di wiki yang dipublikasikan di forumkami.com
1. Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran --- Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.

2. Tanah Jawa kalungan wesi --- Pulau Jawa berkalung besi.

3. Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang --- Perahu berjalan di angkasa.

4. Kali ilang kedhunge --- Sungai kehilangan mata air.

5. Pasar ilang kumandhang --- Pasar kehilangan suara.

6. Iku tandha yen tekane zaman Jayabaya wis cedhak --- Itulah pertanda zaman Jayabaya telah mendekat.

7. Bumi saya suwe saya mengkeret --- Bumi semakin lama semakin mengerut.

8. Sekilan bumi dipajeki --- Sejengkal tanah dikenai pajak.

9. Jaran doyan mangan sambel --- Kuda suka makan sambal.

10. Wong wadon nganggo pakeyan lanang --- Orang perempuan berpakaian lelaki.

11. Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak-waliking zaman--- Itu pertanda orang akan mengalami zaman berbolak-balik

12. Akeh janji ora ditetepi --- Banyak janji tidak ditepati.

13. Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe--- Banyak orang berani melanggar sumpah sendiri.

* Manungsa padha seneng nyalah--- Orang-orang saling lempar kesalahan.

14. Ora ngendahake hukum Allah--- Tak peduli akan hukum Allah.

15. Barang jahat diangkat-angkat--- Yang jahat dijunjung-junjung.

16. Barang suci dibenci--- Yang suci (justru) dibenci.

17. Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit--- Banyak orang hanya mementingkan uang.

18. Lali kamanungsan--- Lupa jati kemanusiaan.

19. Lali kabecikan--- Lupa hikmah kebaikan.

20. Lali sanak lali kadang--- Lupa sanak lupa saudara.

21. Akeh bapa lali anak--- Banyak ayah lupa anak.

22. Akeh anak wani nglawan ibu--- Banyak anak berani melawan ibu.

23. Nantang bapa--- Menantang ayah.

24. Sedulur padha cidra--- Saudara dan saudara saling khianat.

25. Kulawarga padha curiga--- Keluarga saling curiga.

26. Kanca dadi mungsuh --- Kawan menjadi lawan.

27. Akeh manungsa lali asale --- Banyak orang lupa asal-usul.

28. Ukuman Ratu ora adil --- Hukuman Raja tidak adil

29. Akeh pangkat sing jahat lan ganjil--- Banyak pejabat jahat dan ganjil

30. Akeh kelakuan sing ganjil --- Banyak ulah-tabiat ganjil

31. Wong apik-apik padha kapencil --- Orang yang baik justru tersisih.

32. Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin --- Banyak orang kerja halal justru merasa malu.

33. Luwih utama ngapusi --- Lebih mengutamakan menipu.

34. Wegah nyambut gawe --- Malas untuk bekerja.

35. Kepingin urip mewah --- Inginnya hidup mewah.

36. Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka --- Melepas nafsu angkara murka, memupuk durhaka.

37. Wong bener thenger-thenger --- Orang (yang) benar termangu-mangu.

38. Wong salah bungah --- Orang (yang) salah gembira ria.

39. Wong apik ditampik-tampik--- Orang (yang) baik ditolak ditampik (diping-pong).

40. Wong jahat munggah pangkat--- Orang (yang) jahat naik pangkat.

41. Wong agung kasinggung--- Orang (yang) mulia dilecehkan

42. Wong ala kapuja--- Orang (yang) jahat dipuji-puji.

43. Wong wadon ilang kawirangane--- perempuan hilang malu.

44. Wong lanang ilang kaprawirane--- Laki-laki hilang perwira/kejantanan

45. Akeh wong lanang ora duwe bojo--- Banyak laki-laki tak mau beristri.

46. Akeh wong wadon ora setya marang bojone--- Banyak perempuan ingkar pada suami.

47. Akeh ibu padha ngedol anake--- Banyak ibu menjual anak.

48. Akeh wong wadon ngedol awake--- Banyak perempuan menjual diri.

49. Akeh wong ijol bebojo--- Banyak orang tukar istri/suami.

50. Wong wadon nunggang jaran--- Perempuan menunggang kuda.

51. Wong lanang linggih plangki--- Laki-laki naik tandu.

52. Randha seuang loro--- Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen).

53. Prawan seaga lima--- Lima perawan lima picis.

54. Dhudha pincang laku sembilan uang--- Duda pincang laku sembilan uang.

55. Akeh wong ngedol ngelmu--- Banyak orang berdagang ilmu.

56. Akeh wong ngaku-aku--- Banyak orang mengaku diri.

57. Njabane putih njerone dhadhu--- Di luar putih di dalam jingga.

58. Ngakune suci, nanging sucine palsu--- Mengaku suci, tapi palsu belaka.

59. Akeh bujuk akeh lojo--- Banyak tipu banyak muslihat.

60. Akeh udan salah mangsa--- Banyak hujan salah musim.

61. Akeh prawan tuwa--- Banyak perawan tua.

62. Akeh randha nglairake anak--- Banyak janda melahirkan bayi.

63. Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne--- Banyak anak lahir mencari bapaknya.

64. Agama akeh sing nantang--- Agama banyak ditentang.

65. Prikamanungsan saya ilang--- Perikemanusiaan semakin hilang.

66. Omah suci dibenci--- Rumah suci dijauhi.

67. Omah ala saya dipuja--- Rumah maksiat makin dipuja.

68. Wong wadon lacur ing ngendi-endi--- Perempuan lacur dimana-mana.

69. Akeh laknat--- Banyak kutukan

70. Akeh pengkianat--- Banyak pengkhianat.

71. Anak mangan bapak---Anak makan bapak.

72. Sedulur mangan sedulur---Saudara makan saudara.

73. Kanca dadi mungsuh---Kawan menjadi lawan.

74. Guru disatru---Guru dimusuhi.

75. Tangga padha curiga---Tetangga saling curiga.

76. Kana-kene saya angkara murka --- Angkara murka semakin menjadi-jadi.

77. Sing weruh kebubuhan---Barangsiapa tahu terkena beban.

78. Sing ora weruh ketutuh---Sedang yang tak tahu disalahkan.

79. Besuk yen ana peperangan---Kelak jika terjadi perang.

80. Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor---Datang dari timur, barat, selatan, dan utara.

81. Akeh wong becik saya sengsara--- Banyak orang baik makin sengsara.

82. Wong jahat saya seneng--- Sedang yang jahat makin bahagia.

83. Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul--- Ketika itu burung gagak dibilang bangau.

84. Wong salah dianggep bener---Orang salah dipandang benar.

85. Pengkhianat nikmat---Pengkhianat nikmat.

86. Durjana saya sempurna--- Durjana semakin sempurna.

87. Wong jahat munggah pangkat--- Orang jahat naik pangkat.

88. Wong lugu kebelenggu--- Orang yang lugu dibelenggu.

89. Wong mulya dikunjara--- Orang yang mulia dipenjara.

90. Sing curang garang--- Yang curang berkuasa.

91. Sing jujur kojur--- Yang jujur sengsara.

92. Pedagang akeh sing keplarang--- Pedagang banyak yang tenggelam.

93. Wong main akeh sing ndadi---Penjudi banyak merajalela.

94. Akeh barang haram---Banyak barang haram.

95. Akeh anak haram---Banyak anak haram.

96. Wong wadon nglamar wong lanang---Perempuan melamar laki-laki.

97. Wong lanang ngasorake drajate dhewe---Laki-laki memperhina derajat sendiri.

98. Akeh barang-barang mlebu luang---Banyak barang terbuang-buang.

99. Akeh wong kaliren lan wuda---Banyak orang lapar dan telanjang.

100. Wong tuku ngglenik sing dodol---Pembeli membujuk penjual.

sumber : http://beritajitu.com

Selasa, 20 Juli 2010

Uang Baru Rp 10000 & Rp 1000

Sewaktu saya membuka kolom berita di ponsel saya sore ini, saya baru tau jika Bank Indonesia mengeluarkan uang baru pecahan 10.ooo (sepuluh ribu) dan 1000 (seribu) rupiah. Berikut berita resminya di situs BI :

No.12/36/PSHM/Humas
Judul : Uang Logam Rp. 1.000 dan Uang Kertas Rp. 10.000 Disain Baru Resmi Diluncurkan

Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof.DR. Boediono meresmikan mulai beredarnya uang logam (UL) Rupiah pecahan 1.000 (seribu) Tahun Emisi (TE) 2010 dan uang kertas (UK) Rupiah pecahan 10.000 (sepuluh ribu) desain baru di Gedung Bank Indonesia Bandung, Jawa Barat, pada Selasa 20 Juli 2010. Hadir dalam acara tersebut a.l. Pjs. Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, serta Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin, sebagai penerima replika uang baru. Dalam laporan singkatnya, Darmin Nasution menyampaikan bahwa peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat perlu didukung dengan ketersediaan uang Rupiah yang memadai dan mudah dikenali ciri-ciri keasliannya, guna memperlancar kegiatan transaksi.

Uang logam Rupiah pecahan 1.000 (seribu) bergambar Garuda Pancasila pada bagian depan. Sedangkan pada bagian belakang bergambar angklung dengan latar belakang Gedung Sate, Bandung – Jawa Barat. Uang tersebut berwarna putih keperakan, yang terbuat dari besi/baja yang dilapisi dengan nikel (nickel plated steel). “Pemilihan gambar angklung sebagai alat musik tradisional merupakan wujud pelestarian kebudayaan nasional. Demikian juga halnya dengan gambar Gedung Sate di Bandung – Jawa Barat sebagai wujud pelestarian tempat bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia”, tambah Darmin.

Perubahan pada uang kertas pecahan 10.000 (sepuluh ribu) bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi elemen desain atau up-grading yang dilakukan terutama pada warna dominan yang semula berwarna ungu kemerahan menjadi ungu kebiruan. Meski terdapat pula perubahan pada unsur pengaman lainnya, namun demikian elemen desain utama seperti bahan uang, gambar utama dan ukuran uang tetap atau tidak mengalami perubahan. “Uang kertas pecahan Rp10.000 desain lama masih tetap berlaku sebagai alat pembayaran yang sah sepanjang belum dicabut dan ditarik dari peredaran oleh Bank Indonesia” tegas Darmin.

Perubahan lainnya pada disain uang kertas pecahan 10.000 (sepuluh ribu), adalah sbb:

  1. Penambahan unsur pengaman rainbow printing dalam bidang berbentuk segi lima yang memiliki efek berubah warna (efek pelangi) apabila dilihat dari sudut pandang tertentu, pada sebelah kanan gambar utama,
  2. Penambahan desain berbentuk lingkaran-lingkaran kecil berwarna merah dan ditengahnya berwarna putih yang letaknya tersebar pada sebelah kanan gambar utama,
  3. Perubahan kode tuna netra (blind code) berupa satu buah lingkaran yang semula tidak kasat mata (visible) menjadi kasat mata dan terasa kasar apabila diraba (cetak intaglio), terletak pada samping kanan gambar utama,
  4. Penggantian tinta berubah warna (Optically Variable Ink) berupa segi delapan yang berubah warna dari hijau menjadi biru apabila dilihat dari sudut pandang berbeda, menjadi desain logo BI di dalam bingkai berbentuk ornamen daerah Palembang dan tidak berubah warna (cetak offset), terletak pada sebelah kanan bawah uang.

Keterangan gambar dan ciri-ciri uang tersebut dapat dilihat pada website Bank Indonesia.

Jakarta, 20 Juli 2010
Direktorat Perencanaan Strategis dan
Hubungan Masyarakat

Dyah N.K. Makhijani
Direktur

Berikut penampakannya :

Uang logam Seribu yang baru tampak depan (eh depan atau belakang ini??)

Uang logam Seribu yang baru tampak sisi sebaliknya

Uang kertas 10.000 yang baru tampak sisi depan (nggak berubah banyak ya?)

Uang kertas 10.000 yang baru tampak sisi belakang

Sepintas terlihat nggak ada yang berubah ya? :D

Tapi mungkinkah BI mengeluarkan uang baru ini karena ada penurunan nilai mata uang Rupiah? Kita tunggu saja nantinya para pakar keuangan mengomentari hal ini. :)

Sabtu, 10 Juli 2010

Harga Produk Ultrajaya








1)Teh Ultra Kotak 250 ml = Rp 2200
2)Susu Ultra Coklat 250 ml = Rp 3400
3)Susu Ultra Plain 250 ml = Rp 3400
4)Sari Asem Ultrajaya 250 ml = Rp 3200
5)Kacang Hijau Ultrajaya 250 ml = Rp 2600
4)Susu Sehat Coklat 200 ml = Rp 2200
5)Susu Sehat Strawberry 200 ml = Rp 2200
6)Susu Sehat Plain 200 ml = Rp 2200
7)Susu Sehat Vanilla 200 ml = Rp 2200

NB: Sewaktu-waktu harga dapat berubah.