:: Sekapur Sirih ::

Selamat datang di blogspot saya. Saya memiliki sebuah UKM yang bergerak di bidang Retail. Sejak 10 tahun yang lalu,saya telah bergerak di bidang ini. Kini dengan bantuan internet,saya ingin memudahkan Anda dalam memilih produk-produk yang toko saya sediakan. Disini kami tetap menjual produk dengan harga yang murah dan Kualitas yang terjamin.

Semoga Anda Puas...

Senin, 27 Desember 2010

20 Jam Terapung di Laut, Masih Hidup

E-mail Print PDF

GUANGZHOU, KOMPAS.com - Sebanyak dua pelaut diselamatkan selama lebih dari 20 jam pada Jumat setelah kapal mereka karam di Laut China Selatan, namun 25 orang lain masih belum ditemukan.

"Kapal muatan asal Vietnam, Phu Tan, terbalik dan karam akibat badai besar di 110 mil laut barat kota Sanya, provinsi Hainan, pulau di selatan China," ujar Badan Penyelamat Laut China Selatan menambahkan, sebanyak 27 kelasi terlempar ke laut.

Badan tersebut segera mengirimkan kapal penyelamat untuk mencari kru yang hilang setelah menerima dua panggilan darurat dari Departemen Kelautan Vietnam pada Kamis siang.

Para penolong mengatakan sekitar pukul 7.30 waktu setempat, kapal penyelamat, "South China Sea R 111", tiba di kawasan dengan badai sebesar 75,6 hingga 100 kilometer per jam dan gelombang setinggi enam meter, namun mereka tidak menemukan tanda para korban.

Kapal itu memulai pencarian di kawasan laut yang lebih luas menuju arah dimana para korban selamat terbawa gelombang dan pada pukul 8.40 waktu setempat hari Jumat (17/12/2010) regu penolong menemukan dua pelaut Vietnam di permukaan air Teluk Beibu sejauh 27 mil laut dari titik kecelakaan.

Pencarian bagi ke-25 kelasi yang belum ditemukan masih berlanjut.

Menurut Kantor Berita Vietnam, kapal muatan itu terkena badai ketika mereka berlabuh dari kota Danang, Vietnam tengah, menuju kota Haiphong di utara.

Laporan media sebelumnya mengatakan bahwa Phu Tan merupakan kapal nelayan, namun Kantor Berita Vietnam mengatakan bahwa kapal itu merupakan kapal muatan dengan kru sebanyak 27 orang serta berdaya angkut sebesar lebih dari 14.000 ton.


Sumber : Ant, Xinhua, Oana

Editor: Benny N Joewono

www.tokobilly.com

www.tokobilly.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar